Kamis, 11 Desember 2008

BERKEBUN = TANDA SYUKUR





Menurun dari Bapak Almarhum, akupun senang sekali berhubungan baik dengan tombak raja, rosacea, jasminum sambac, murraya maniculata, portulaka sp, dendrobium, catleya dll. Mereka adalah sahabat2ku yang hanya aku beri sedikit perhatian dgn menyiram, pruning, memupuk dan membuang hama2nya maka mereka pun akan memberiku lebih dari yg aku harapkan. Subhanallah.
Ketika aku belum sanggup utk memperbaiki plafon depan rumahku maka dengan keberadaan Thunbergia sp, plafon rumah menjadi b’bunga dan indah.
Pun ketika kusen jendela di atas lantai yg sudah terlihat berayap, maka sansiviera trificiata sp dgn setia menutup kekurangannya, juga ketika aku hrs menerima resiko berumah dipinggir jalan berupa debu yg banyak beterbangan maka akupun sangat berterimakasih kpd pasiflora, heliconia, amarilis, kacapiring, lantana dan cempaka yg bisa ngereducenya.
Tak jarang aku menyapa mereka, “ Halo Blue Eyes, kenapa kamu terlihat layu?” Oh ternyata akarmu telah memenuhi pot, aku pun kemudian merepottingnya. “Euphorbia, mana bunga kamu?” ternyata aku kurang menjemurmu ya… Phalaenopsis, thanx very much bunga2 kamu banyak banget… terus n terus berbunga ya… “Spathyphilum, kali ini aku petik bungamu ya, aku akan menaruhnya di dalam vas di ruang tamu..
Semua sahabat2ku selalu patuh dan mereka memiliki motto diam itu emas dan selalu menari dengan alunan angin yg sepoi2 & terkadang kencang… dan... bruk, tiba2 buah jambu air jatuh…oh lagi2 aku lupa membungkusnya, busuk deh…. Untuk belimbing manis, sawo, jambu batu, mangga si mana lagi dan hey kamu cabe merah aku tunggu tanda syukur kalian, berbuah ya…
Terimakasih sobat, dengan keberadaan kalian, aku bisa berbagi kasih sayang yang sudah terlalu penuh menumpuk di gudang hatiku, & karenanya, aku merasa secara mutlak menjadi khalifah di bumi walaupun hanya bumi dalam bahasa Sunda yg artinya rumah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar